Beranda > Fiksi(kah?) > Teman (sahabat) baruku…

Teman (sahabat) baruku…

Ditengah padatnya bis yang kutumpangi, tepatnya disebelah kanan tempat duduk saya, duduklah seorang dengan dandanan yang begitu santainya. Kaos oblong, celana 3/4, sepatu kets, dan sebuah tas sabuk yang melilit di pinggangnya. Awalnya kupikir dia seorang yang sangat cuek, pendiam, introvert, atau apapun namanya. Mungkin waktu itu masih banyak penumpang yang masuk sehingga kondisi di dalam bus kurang kondusif untuk ngobrol. Setelah bus tidak lagi menaikkan penumpang, kusapa seseorang tadi, “Turun dimana mas?” dia menjawab, “Pulo Gadung” lalu saya menimpali, ‘oh sama kalo gitu’, (emang bus itu jurusan pulo gadung hehe8).

Saya:”Udah lama di Jakarta?”

Dia:”udah lama, sejak dari lulus SMP”

Saya:”asalnya dari mana mas?”

Dia:”Tegal” (sama sekali bukan bagian yang lucu seperti di sebuah iklan)

Saya:”lho kok malah balik ke Gombong?”

Dia:”Iya nih, nganter istri, ceritanya perutnya udah mulai membesar nih hehe”

Saya baru tersadar bahwa seorang laki-laki yang ternyata seumuran dengan saya itu telah beristri. Dia sudah ke Jakarta semenjak lulus SMP. Waktu itu sebenarnya dia masih ingin meneruskan sekolah. Dia tidak diterima di salah satu SMA favorit di kotanya karena terlambat mendaftar. Karena itu, dia mengikuti ajakan kakaknya untuk mencari pengalaman di Jakarta. Dia bekerja pada sebuah bengkel mobil di daerah Kuningan.

Dia juga bercerita, dia hanya mengenal istrinya yang sekarang selama 3 bulan. Tapi dengan 3 bulan tersebut dia mempunyai keyakinan yang kuat, beda dengan seorang perempuan yang selama ini dekat dengannya. Dia menganggap bahwa perempuan yang sekarang menjadi istrinya tersebut seorang yang baik, mau manerima dirinya apa adanya, dan membuatnya merasa nyaman. Dia jujur bahwa dia hanya seorang karyawan di sebuah bengkal, namun perempuan itu menerimanya dengan tulus. Karena itu, mereka memutuskan untuk menikah. Mereka berdua sengaja pulang ke rumah masing-maisng untuk berbicara kepada orang tuanya. SI dia pulang ke Tegal dengan membawa alamat si gadis yang berada di sebuah kecamatan di Kabupaten saya, Kebumen, tepatnya Gombong. Hanya dengan bekal alamat tersebut, Dia dan keluarganya mencari dan mendatangi alamat sang gadis.

Aku mengucapkan selamat kepadanya karena sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dia berterima kasih dengan tulus. Dia orang yang sangat menyenangkan, ramah, dan menampilkan dirinya apa adanya. Dia dengan senang hati berbagi kisah dengan saya yang baru saja dikenalnya. Dari kisahnya saya banyak mengambil pelajaran. Terima kasih kawan, kalau boleh kusebut sahabat baruku, saya berutang budi padamu. Kapan-kapan giliran saya yang membelikan makanan ya. Sampai jumpa lagi, semoga anaknya lahir dengan selamat dan sehat semuanya. Selamat bersiap-siap menjadi seorang ayah kawan…

Dunia membutuhkan banyak orang sepertimu…

Kategori:Fiksi(kah?)
  1. 1 Januari 2009 pukul 21:06

    Salam Hormat, Salam Senyum Kanggo Sedulur Kabeh
    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Perkenalkan, Saya H.M.Jamil,SQ,MPd ingin meminta dukungan Saudara dalam pemilihan Caleg DPR RI PPP 2009 Dapil Kebumen, Banjarnegara & Purbalingga.
    Semoga bermanfaat bagi kita semua.
    Salam Hangat buat Keluarga Anda
    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar